
Sejarah bumbu khas Sumatera Utara yang tidak banyak diketahui
Bumbu masak khas Asia yang berasal dari kulit luar buah beberapa jenis tumbuhan anggota marga Zanthoxylum (suku jeruk-jerukan, Rutaceae). Bumbu ini di Indonesia hanya dikenal untuk masakan Batak, sehingga dikenal orang luar daerah ini sebagai merica batak. Berdasarkan sejarah, penggunaan Andaliman sudah dimulai sejak ratusan tahun yang lalu oleh masyarakat Batak di Sumatera Utara. Rempah ini digunakan dalam masakan tradisional.
Andaliman sendiri memiliki aroma dan rasa yang unik. Rasanya pedas dan sedikit asam, sementara aromanya sangat kuat dan khas. Karena aroma dan rasa yang unik ini, Andaliman menjadi bumbu yang sangat populer di kalangan masyarakat Batak Toba dan digunakan dalam berbagai masakan tradisional seperti saksang dan arsik. Selain itu, Andaliman juga dianggap memiliki khasiat untuk kesehatan, seperti meredakan sakit kepala dan sakit perut. Beberapa masyarakat Batak Toba juga menganggap Andaliman sebagai bahan penyembuhan tradisional untuk berbagai jenis penyakit.
Saat ini, Andaliman telah semakin dikenal di luar daerah Sumatera Utara dan bahkan di luar Indonesia. Andaliman mulai digunakan sebagai bahan tambahan dalam masakan modern dan juga menjadi bahan utama dalam beberapa produk makanan dan minuman, seperti sirup dan minuman keras. Andaliman juga mulai diekspor ke beberapa negara, seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Singapura. Bumbu masak khas Asia yang berasal dari kulit luar buah beberapa jenis tumbuhan anggota marga Zanthoxylum (suku jeruk-jerukan, Rutaceae). Bumbu ini di Indonesia hanya dikenal untuk masakan Batak, sehingga dikenal orang luar daerah ini sebagai merica batak. Khasiatnya yang mampu menghilangkan bau amis pada ikan mentah menjadikan andaliman sebagai bumbu andalan dalam masakan khas Batak seperti arsik dan saksang.
Andaliman memiliki aroma jeruk yang lembut namun cukup pedas sehingga meninggalkan sensasi kelu atau mati rasa di lidah, meskipun tidak sepedas cabai atau lada. Rasa kelu di lidah ini disebabkan adanya kandungan hydroxy-alpha-sanshool pada rempah tersebut. Selain dalam masakan Batak, penggunaan andaliman sebagai bumbu masak juga dikenal dalam masakan Asia Timur dan Asia Selatan. Di Indonesia sendiri, andaliman banyak tumbuh secara liar di hutan penuh semak wilayah Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten Dairi. Sedangkan di Kabupaten Simalungun terdapat 3 kecamatan penghasil andaliman yaitu kecamatan Raya, Dolog Masagal dan Purba.